Filum Annelida

Annelida adalah filum yang anggotanya adalah jenis-jenis cacing yang tubuhnya bersegmen-segmen. Mereka ditemukan hidup di laut, air tawar, tanah, dan tempat-tempat yang lembab. Annelida terdapat hampir di semua tempat di dunia dengan ukuran yang sangat bervariasi. Beberapa annelida hanya memiliki ukuran tubuh 0,5 cm, namun adap pula yang dapat mencapai panjang beberapa meter. Cacing tanah raksasa Australia merupakan annelida darat yang memiliki ukuran sangat panjang, ukuran cacing ini menyebabkan mereka nampak mirip seperti ular.

Struktur tubuh

Annelida merupakan avertebrata yang telah memiliki selom (rongga tubuh) yang sempurna. Mereka memiliki mulut pada segmen pertamnya dan anus pada segmen terakhirnya. Annelida laut biasanya adalah hewan karnivora yang memangsa hewan atau bangkai, cacing tanah merupakan pemakan material organik atau bisa juga dikatakan pemakan sampah, sedangkan lintah adalah annelida yang menjadi parasit penghisap darah pada hewan lain. Saluran pencernannya terdiri atas mulut, faring, esofagus, lambung, usus, dan berakhir di anus.

bagian tubuh annelida
Bagian tubuh annelida


Annelida memiliki kumpulan saraf (otak) di ujung anterior badannya yang digunakan sebagai pusat koordinasi tubuh. Annelida dari kelas polychaeta memiliki mata sederhana yang digunakan untuk mendeteksi keadaan lingkungan sekitar. Sedangkan cacing tanah, hanya memiliki saraf-saraf yang cukup peka cahaya untuk mendeteksi daerah gelap dan daerah terang.

Annelida telah memiliki sistem sirkulasi darah tertutup, yaitu darah mengalir melalui pembuluh-pembuluh darah yang dipompa oleh jantung. Pernapasan annelida menggunakan kulit yang basah, oksigen akan berdifusi melalui kulit menuju pembuluh darah kemudian disebarkan ke seluruh bagian tubuh yang membutuhkan. Mereka memiliki organ ekskresi berupa nefridium (tepatnya metanefridium), semacam ginjal bagi manusia. Metanefridium ini akan menyaring cairan tubuh cacing dan membuang sisa-sisa metabolisme untuk dikumpulkan dan dibuang melalui pori-pori di kulitnya.

Reproduksi

Reproduksi cacing annelida terjadi secara seksual dengan penyatuan sperma dan ovum. Cacing-cacing untuk kelas polychaeta memiliki jenis kelamin yang terpisah, dan perkawinan terjadi secara eksternal di dalam air. Sedangkan kelas oligochaeta dan hirudinea memiliki organ jantan dan betina dalam satu individu (hermaprodit). Cacing hermaprodit tetap memerlukan individu lain agar terjadi perkawinan, mereka akan saling tempel menempel dan terjadi pertukaran sperma antara kedua individu tersebut. Fertilisasi ini terjadi di dalam tubuh (internal) dan akan mengumpulkan telurnya dalam bentuk kokon.

Peran annelida

Annelida merupakan hewan-hewan yang memiliki peran penting dalam kehidupan manusia. Cacing banyak digunakan sebagai umpan dalam memancing, bahkan beberapa jenis cacing kecil seperti Tubifex,  dikembangbiakkan dan digunakan sebagai pakan alami dalam budidaya ikan. Cacing tanah hidup dengan melubangi tanah, membuat struktur tanah menjadi lebih gembur dan menjadikan udara dapat dengan mudah masuk ke dalam tanah. Cacing tanah juga akan mencerna sampah dan menghasilkan material yang berguna bagi kesuburan tanah. Jenis-jenis lintah tertentu digunakan dalam dunia kedokteran untuk menghisap darah yang menggenang di jaringan setelah operasi. Beberapa cacing juga dimanfaatkan dalam dunia kosmetik dan sebagai obat tradisional untuk menyembuhkan beberapa jenis penyakit.

Kelas-kelas annelida

Filum annelida dibagi menjadi 3 kelas yaitu polychaeta, oligochaeta, dan hirudinea. Pembagian ini umumnya dibedakan berdasarkan jumlah seta (bulu halus) yang dimiliki serta ciri khas aktivitasnya. Penjelasan untuk masing-masing kelas adalah sebagai berikut.

Polychaeta
Nereis virens
Nereis virens
Polychaeta memiliki ciri khusus berupa adanya banyak seta pada tubuhnya. Seta-seta ini merupakan organ-organ sensori yang membantunya merasakan keadaan lingkungan sekitar. Seta tersebut menempel pada parapodia, organ mirip sirip yang terdapat pada segmen tubuhnya. Parapodia digunakan untuk menggali lumpur ataupun untuk membantu berenang di perairan. Sebagian besar polychaeta adalah hewan laut yang memangsa hewan kecil lain atau memakan bangkai. Telur polychaeta akan menetas menjadi larva trokofor, larva yang mirip dengan larva-larva hewan moluska. Nereis virens adalah polychaeta yang sering ditangkap dan digunakan sebagai umpan ketika memancing.

Oligochaeta
Lumbricus sp.
Lumbricus sp.
Oligochaeta adalah annelida yang hanya memiliki sedikit seta. Oligochaeta umumnya adalah penghuni tanah dan disebut sebagai cacing tanah. Mereka memiliki segmen tubuh yang membesar dan berbeda dengan segmen lainnya yang disebut klitelum. Di dalam klitelum inilah cacing oligochaeta akan membentuk telur yang disimpan dalam kokon. Telur oligochaeta akan menetas menjadi cacing kecil tanpa stadium larva. Contoh oligochaeta adalah Lumbricus terestris, yang disukai petani sebagai indikator kesuburan tanah.

Hirudinea
Hirudo sp.
Hirudo sp.
Hirudinea adalah annelida yang tidak memiliki seta. Mereka akan menghisap darah hewan-hewan lain sebagai makanannya. Mereka memiliki organ sucker  yang digunakan untuk menempel pada tubuh mangsanya. Mereka memiliki semacam alat tajam terbuat dari kitin yang digunakan untuk melubangi kulit mangsanya. Setelah terbentuk lubang, mereka akan menyedot darah dari jaringan luka tersebut sambil mengelurkan zat kimia tertentu untuk menghalangi terjadinya pembekuan darah. Anggota kelas ini disebut dengan nama lintah dalam kehidupan sehari-hari. Hirudo medicinalis adalah lintah yang banyak digunakan dalam dunia pengobatan untuk menghisap darah yang keluar dari pembuluh darah.

3 komentar:

  1. artikelnya bermanfaat kak, sy punya artikel tentang Invertebrata, smoga artikel sy bisa saling melengkapi

    Materi Biologi SMA - Dunia Hewan

    ReplyDelete
  2. izin copy gambarnya, terimakasih sebelumnya, sangat membantu :)

    ReplyDelete