Burung-Burung di Wonosobo

Saya mulai tertarik mempelajari burung sedari kuliah semester 2 sejak aktif di organisasi pecinta burung bernama Pelatuk Bird Study Club. Entah kenapa senang sekali hati ini ketika mengamati burung di habitat aslinya, terutama bila saya dapat melihat burung langka yang jarang dijumpai. Dulu saya sering berkelana ke barat, timur, utara dan selatan hanya untuk mengamati burung berkicau di pepohonan.

Namun setelah pulang kampung di tanah kelahiran Wonosobo tercinta, saya jadi tidak pernah pengamatan burung lagi. Satu karena tidak ada rekan se-hobi dan kedua karena keterbatasan alat. Namun bila saya pergi ke suatu tempat dan tiba-tiba saya melihat burung pasti saya catat sebagai list burung wonosobo. Kadang juga hanya dari suara yang saya dengar di antara pepohonan karena identifikasi burung juga dapat dilakukan dari suaranya.

Burung lebih mudah diidentifikasi dari penampakan atau morfologinya. Namun ada beberapa jenis burung kecil yang suka bersembunyi dan lebih mudah diidentifikasi dari suaranya. Saya jadi ingat kalimat yang pernah diucapkan William Shakespeare yang berbunyi "The earth has music for those who listen".


Berikut ini adalah daftar burung liar di Wonosobo hasil pengamatan saya selama ini. 
  1. Bondol jawa (Lonchura leucogastroides)
  2. Bondol peking (Lonchura punctulata)
  3. Bondol haji (Lonchura maja)
  4. Cucak kutilang (Picnonotus aurigaster)
  5. Merbah cerucuk (Picnonotus goiavier)
  6. Cabai jawa (Dicaeum throchileum)
  7. Burung madu sriganti (Cinnyris jugularis)
  8. Pijantung kecil (Arachnohtera longirostra)
  9. Elang ular bido (Spilornis cheela)
  10. Alap-alap sapi (Falco moluccensis)
  11. Cipoh kacat (Aegithina tiphia)
  12. Gelatik batu kelabu (Parus major)
  13. Tekukur biasa (Streptopelia chinensis)
  14. Dederuk jawa (Streptophelia bitorquata)
  15. Kepudang kuduk hitam (Oriolus chinensis)
  16. Jingjing batu (Hemimpus hirundinaceus)
  17. Sepah kecil (Pericrocotus cinamomeus)
  18. Pelanduk topi hitam (Pellorneum capistratum)
  19. Ciung batu kecil (Myophonus glaucinus)
  20. Berencet kerdil (Pnoepyga pussila)
  21. Gemak tegalan (Turnix sylvatica)
  22. Gemak loreng (Turnix suscicator)
  23. Cica koreng jawa (Megalurus palustris)
  24. Bentet kelabu (Lanius schach)
  25. Kacamata biasa (Zozterops palpebrosus)
  26. Ayam hutan hijau (Gallus varius)
  27. Ayam hutan merah (Gallus gallus)
  28. Celepuk reban (Otus lempiji)
  29. Serak jawa (Tyto alba)
  30. Kareo padi (Amaurornis phoenicurus)
  31. Kuntul kecil (Egretta garzeta)
  32. Kuntul perak (Egretta intermedia)
  33. Kuntul kerbau (Bubulcus ibis)
  34. Blekok sawah (Ardeola speciosa)
  35. Cangak merah (Ardea purpurea)
  36. Kowak malam kelabu (Nycticorax nycticorax)
  37. Burung gereja erasia (Passer montanus)
  38. Caladi tilik (Picoides moluccensis)
  39. Walet linchi (Colacalia linchi)
  40. Kapinis rumah (Apus afinis)
  41. Tapekong jambul (Hemiprocne longipennis)
  42. Layang-layang batu (Hirundo tahitica)
  43. Layang-layang api (Hirundo rustica)
  44. Kekep babi (Artamus leucorynchus)
  45. Trinil pantai (Actitis hypoleucos)
  46. Cekakak Sungai (Todyrhampus chloris)
  47. Cekakak jawa (Halcyon cyanoventris)
  48. Cekakak cina (Halcyon pileata)
  49. Raja udang meninting (Alcedo meninting)
  50. Raja udang biru (Alcedo caerulesens)
  51. Raja udang kalung biru (Alcedo euryzona)
  52. Serindit jawa (Loriculus pusilus)
  53. Gagak kampung (Corvus macrorhynchos)
  54. Wiwik kelabu (Cacomantis merulinus)
  55. Wiwik uncuing (Cacomantis sepulcralis)
  56. Takur ungkut-ungkut (Megalaima haemacephala)
  57. Gagak kampung (Corvus macrorhynchos)
  58. Bangau sandang lawe (Ciconia episcopus)
  59. Ceret jawa (Locustella montis)
  60. Ceret gunung (Horornis vulcanius)
  61. Dara laut biasa (Sterna hirundo) Detail pengamatannya klik DI SINI
  62. Kedasi hitam (Surniculus lugubris)
  63. Sikep madu asia (Pernis ptilorhynchus)
List ini insyaAllah akan terus bertambah.
Last update 25/05/2021

0 komentar

Post a Comment