Saya Menyesal Menulis Konten dengan ChatGPT

Menulis konten blog butuh waktu, tenaga, dan pikiran untuk menghasilkan artikel yang berkualitas. Kadangkala sebelum menulis artikel kita harus melakukan riset kesana-kemari agar informasi yang disampaikan tidak keliru. Butuh kesabaran walaupun hasil yang diperoleh belum tentu maksimal.

Menyesal pakai chatgpt

Tapi semenjak muncul ChatGPT, menulis artikel menjadi sangat mudah. Kita tinggal minta dibuatkan artikel dengan tema tertentu dan akan langsung dibuat artikel dengan panjang kata yang kita mau. Ini sangat mempermudah kerja penulis konten blog agar bisa menghasilkan konten dalam jumlah besar dalam waktu singkat.

Saya juga awalnya kepincut dengan cara ini, saya menulis artikel dengan bantuan ChatGPT untuk blog-blog saya. Awalnya saya sangat dimudahkan karena saya bisa menulis beberapa artikel dalam sehari. Kalau saya menggunakan cara kuno, saya menulis artikel sendiri paling mentok satu artikel satu hari.

Namun kesenangan menggunakan ChatGPT ternyata berakhir tragis, saya kehilangan banyak sekali visitor. 

Ceritanya begini, ini pengalaman saya sendiri.

Jadi saya punya 2 blog yang aktif, satu yang sedang teman-teman baca dan satunya lagi adalah blog tentang hobi ikan hias. Kedua blog ini beberapa bulan terakhir saya isi dengan artikel hasil dari ChatGPT. Dan yang terjadi bukannya untung malah buntung.

Saya mulai merasakan kerugian sejak 2 bulan menulis menggunakan ChatGPT. Visitor blog saya sedikit demi sedikit berkurang, baik di blog ini maupun blog satunya. Sampai saat artikel ini ditulis saya sudah kehilangan visitor sampai separuh dari biasanya.

Awalnya saya agak bingung kenapa bisa seperti ini, dan mencari jawabannya di internet. Dan setelah googling kesana-kemari akhirnya saya menemukan kesimpulan bahwa penyebab blog ini kehilangan visitor adalah karena saya menghasilkan tulisan yang dihasilkan secara otomatis.

Jadi algoritma google ternyata bisa membedakan tulisan orisinal kita dan tulisan yang dihasilkan oleh "robot". Jadi ketika google sudah tahu kalau banyak artikel kita yang dihasilkan secara otomatis atau bahasa kerennya "auto generated content" maka secara otomatis google akan menurunkan ranking blog kita yang berakibat turunnya jumlah visitor harian.

Dan bila kita terus-menerus menulis artikel menggunakan "robot" semacam ChatGPT maka konsekuensinya bisa membuat adsense kita dibanned oleh pihak google. Kita tidak bisa lagi menghasilkan pundi-pundi rupiah dari adsense.

Berikut ini merupakan cuplikan informasi resmi dari Google Developers tentang Panduan Google Penelusuran Tentang Konten Buatan AI :

"Panduan kami terkait konten yang dibuat secara otomatis selalu konsisten selama bertahun-tahun. Menggunakan otomatisasi—termasuk AI—untuk membuat konten yang utamanya bertujuan untuk memanipulasi peringkat di hasil penelusuran merupakan pelanggaran terhadap kebijakan spam kami."

Selengkapnya dapat dibaca di link berikut. Panduan Google Penelusuran Tentang Konten Buatan AI.

Dari kejadian itu saya kemudian menghapus konten-konten otomatis tadi dan berharap ranking blog saya bisa segera naik lagi. Mulai sekarang saya berkomitmen kembali ke cara kuno saja, menulis manual, walaupun butuh waktu dan tenaga ekstra tapi paling tidak aman dan tidak melanggar kebijakan google.

Jadi teman-teman sesama blogger, alangkah baiknya bila mulai sekarang jangan gunakan ChatGPT untuk menulis artikel blog lagi dan kembalilah ke cara kuno, sebelum kalian menyesal sepertu saya sekarang ini. Visitor turun yang berakibat pendapatan adsense turun.

0 komentar

Post a Comment