ChatGPT Belum Bisa Menjadi Rujukan Informasi Valid

Beberapa waktu yang lalu saya sering menggunakan ChatGPT untuk menulis artikel blog. Tapi kemudian saya hentikan karena ternyata membuat konten secara otomatis itu melanggar aturan Google adsense. Akhirnya semua artikel yang saya buat dengan ChatGPT saya hapus agar tidak lagi melanggar kebijakan.

ChatGPT

Dari pengalaman membuat artikel dengan ChatGPT itu saya akhirnya sering menggunakan jasa dari "robot AI" yang sedang populer itu. Ketika saya mau menulis artikel saya tinggal menulis "buatkan artikel 1000 kata tentang sel dan jaringan", tanpa menunggu lama langsung dibuatkan artikel itu yang kemudian saya copy ke blog.

Baca juga : Saya Menyesal Menulis Konten dengan ChatGPt

Tapi sering sekali saya menemukan jawaban di ChatGPT itu tidak valid 100%. Ada beberapa konsep yang salah dan cukup menbahayakan bila kita tidak memiliki dasar ilmu yang baik. Bila kita meminta dibuatkan artikel yang panjang juga sering kali kalimatnya dibuat berulang-ulang yang sangat tidak efisien.

Saat saya menulis artikel ini saya tanya di ChatGPT tentang ikan terbesar, dan jawaban yang muncul saya kira agak ambigu.

Chat dengan ChatGPT
Pertanyaan yang dijawab ChatGPT

Saya:

"Ikan terbesar di dunia".

Jawaban: 

"Ikan terbesar di dunia adalah paus biru (Balaenoptera musculus). Paus biru dapat mencapai panjang hingga 30 meter dan berat mencapai lebih dari 170 ton. Meskipun disebut sebagai "ikan", paus sebenarnya adalah mamalia laut yang bernapas dengan paru-paru dan menyusui anak-anak mereka seperti hewan mamalia lainnya. Selain paus biru, ada beberapa spesies ikan besar lainnya seperti hiu paus, hiu putih besar, ikan tuna sirip biru, dan ikan marlin biru yang dapat tumbuh hingga ukuran yang cukup besar. Namun, tidak ada yang sebesar paus biru".

Sebenarnya jawaban yang tepat untuk pertanyaan itu adalah hiu paus, karena paus biru bukanlah ikan tapi mamalia. Walaupun di jawaban tersebut sudah dijelaskan bahwa paus biru adalah mamalia, tapi dalam jawaban itu tidak disebutkan secara jelas tentang hiu paus sebagai ikan terbesar.

Jadi dari 1 pertanyaan itu saja kita tahu kalau jawaban ChatGPT sedikit ambigu dan tidak benar 100%. Untung saja saya sudah paham tentang ikan, jadi saya tahu salahnya dimana. Tapi coba bayangkan kalau yang mencari info adalah orang atau anak sekolah yang belum tahu kebenaran aslinya, tentu mereka akan mendapatkan informasi yang keliru.

Walaupun ada banyak pertanyaan yang bisa dijawab dengan benar oleh ChatGPT, misalnya untuk jawaban-jawaban pendek, tapi untuk jawaban panjang yang butuh penjelasan biasanya ada saja sedikit konsep yang perlu dikritisi. 

Jadi saya sarankan bagi teman-teman yang ingin menulis makalah, laporan, atau artikel dengan ChatGPT sebaiknya tidak langsung copy-paste hasil yang keluar tapi dicek dulu kebenarannya dari sumber-sumber lain yang bisa dipercaya.

Kalau menurut saya, untuk saat ini ChatGPT belum bisa menjadi rujukan untuk informasi bermutu khususnya dalam bahasa indonesia. Kalau dalam bahasa lain saya tidak tahu karena belum mendalaminya.

Mungkin ke depannya dengan semakin disempurnakannya "otak" dari ChatGPT nantinya sudah bisa menghasilkan jawaban yang benar-benar bisa dipertanggungjawabkan secara keilmuan. Tapi sekarang paling tidak kita sedikit mendapat hiburan dari adanya ChatGPT yang mau menjawab semua pertanyaan kita tanpa rasa lelah.

0 komentar

Post a Comment