Perbedaan Kopi Arabica dan Robusta

Beberapa waktu terakhir ini saya mulai suka minum kopi, padahal sebelumnya tidak begitu suka. Kesukaan saya minum kopi bermula ketika saya minum “Kopi Bowongso”, brand kopi khas dari daerah Wonosobo. Ketika saya sruput kopi itu rasanyanya sungguh enak dengan kadar keasaman yang pas, dan dari situlah mulai muncul rasa penasaran untuk memulai petualangan di dunia kopa-kopi.

Ketika saya membeli Kopi Bowongso itu, di produsennya sudah dibedakan menjadi 2 jenis yaitu jenis arabica dan robusta. Setelah saya coba seduh dengan air panas, jenis arabica memiliki citarasa asam yang enak sedangkan yang robusta lebih terasa pahit. Dari siti saya mulai menyimpulkan bahwa kopi arabica dan robusta ternyata memiliki citarasa yang berbeda.

kopi arabica dan robusta
Perbedaan kopi arabica dan robusta

Nah mengutip keterangan dari ahli kopa-kopi Iwan Setiawan yang pernah memenangi Indonesian Latte Art Championship (ILAC), perbedaan kopi arabica dan robusta adalah sebagai berikut.

Kopi arabica

  • Kopi arabica memiliki kandungan kafein yang lebih rendah yaitu 0,8 – 1,4 % sehingga rasanya tidak terlalu pahit, namun dengan kandungan asam yang lebih tinggi. 
  • Kopi ini tumbuh baik pada dataran tinggi dengan ketinggian 1000 – 2000 meter di atas permukaan laut, lokasi penanaman sebaiknya memiliki suhu antara 14 – 24 derajat celcius.
  • Perawatan kopi arabica lebih sulit karena rentan serangan karat daun.
  • Biji yang dihasilkan bentuknya lebih panjang dan jumlah setiap panen tidak sebanyak kopi robusta.
  • Memiliki aroma yang wangi seperti buah-buahan atau bunga-bungaan, kadang dilengkapi aroma kacang-kacangan.
  • Lebih banyak ditanam di Indonesia dan harganya juga lebih mahal.
  • Kopi arabica yang berasal dari daerah yang berbeda memiliki citarasa yang berbeda pula.

Kopi robusta

  • Kopi robusta memiliki kandungan kafein antara 1,7 – 4 % sehingga lebih pahit, dengan kandungan asam lebih rendah.
  • Kopi ini dapat ditanam pada ketinggian di bawah 1000 meter dari permukaan laut. Dengan lokasi penanaman bersuhu sekitar 24 – 30 derajat celcius.
  • Perawatan kopi robusta lebih mudah karena relatif lebih tahan terhadap serangan penyakit,.
  • Biji yang dihasilkan bentuknya lebih bulat dan dapat panen 3 kali dalam setahun.
  • Ketika diseduh memiliki aroma mirip coklat, kacang-kacangan, dan tanah.
  • Lebih sedikit yang menanam dan harganya lebih murah.
  • Walaupun ditanam di daerah yang berbeda, kopi ini memiliki citarasa yang hampir sama. 
  • Kopi robusta dengan ciri khas rasa yang kuat dan berbeda sulit dijumpai di Indonesia.

Masalah rasa kopi kembali ke pribadi masing-masing karena tiap orang memiliki selera yang berbeda pula. Namun kalau saya jujur lebih suka kopi arabica karena ada rasa asam-asamnya gitu.

kopi bowongso

Nah sekalian saya juga menawarkan bagi teman-teman sekalian yang penasaran kaya apa rasa Kopi Bowongso yang khas di Wonosobo ini dapat pesan di tempat saya.

Cek nomor WA saya
085729090578

Bisa kirim ke seluruh wilayah Indonesia, bisa ecer juga grosir gan hehe.

Bisa untuk oleh-oleh khas wonosobo lho, kalau sebelumnya makanan khas wonosobo yang terkenal adalah manisan carica dan mie ongklok saja, sekarang ditambah Kopi Bowongso.

0 komentar

Post a Comment