Bilirubin adalah pigmen kuning yang dihasilkan oleh pemecahan hemoglobin dari sel darah merah yang telah rusak. Bilirubin diangkut ke hati dan kemudian diekskresikan keluar dari tubuh melalui empedu. Peningkatan konsentrasi bilirubin dalam darah dapat menunjukkan adanya masalah kesehatan seperti penyakit hati atau gangguan pada sistem pencernaan.
Bilirubin dihasilkan di dalam tubuh manusia sebagai hasil dari pemecahan hemoglobin dari sel darah merah yang telah rusak. Pada akhir masa hidupnya, sel darah merah yang telah tua dihancurkan dan hemoglobin yang terkandung di dalamnya dipecah menjadi globin dan heme. Heme kemudian diubah menjadi biliverdin, yang kemudian diubah menjadi bilirubin melalui proses reduksi. Bilirubin kemudian diolah lebih lanjut dalam hati dan diekskresikan keluar dari tubuh melalui empedu.
![]() |
Pembentukan bilirubin |
Fungsi Bilirubin
Fungsi bilirubin adalah membantu mengangkut limbah metabolik yang dihasilkan oleh pemecahan hemoglobin dari darah keluar dari tubuh. Bilirubin diangkut ke hati dan diekskresikan ke dalam empedu, yang kemudian dibuang bersama dengan tinja. Selain itu, bilirubin juga memiliki aktivitas antioksidan, yang dapat membantu melindungi sel dari kerusakan akibat radikal bebas. Pada tingkat rendah, bilirubin juga dapat memiliki efek anti-inflamasi dan neuroprotektif, meskipun mekanisme pastinya masih belum sepenuhnya dipahami. Peningkatan konsentrasi bilirubin dalam darah juga dapat digunakan sebagai tanda diagnostik dalam beberapa kondisi medis tertentu.
Produksi Bilirubin
Pemecahan hemoglobin terjadi di dalam tubuh manusia sebagai bagian dari siklus hidup sel darah merah. Hemoglobin adalah protein yang terdapat di dalam sel darah merah yang berfungsi mengikat oksigen dan membawanya ke seluruh tubuh. Ketika sel darah merah telah mencapai akhir masa hidupnya, hemoglobin yang terkandung di dalamnya dipecah menjadi globin dan heme oleh makrofag, jenis sel darah putih yang menghancurkan sel darah merah tua. Heme kemudian diubah menjadi biliverdin, yang kemudian diubah menjadi bilirubin melalui reaksi reduksi. Pemecahan ini terjadi terutama di dalam sistem retikuloendotelial (RES) yang meliputi hati, limpa, dan sumsum tulang.
Bilirubin terikat pada protein albumin dan diangkut ke hati melalui peredaran darah. Di dalam hati, bilirubin diubah menjadi bentuk yang lebih mudah larut dalam air melalui konjugasi dengan asam glukuronat, yang membuatnya dapat diekskresikan melalui empedu. Bilirubin yang telah dikonjugasi diekskresikan dari hati ke dalam empedu, di mana ia tercampur dengan air empedu dan kembali ke dalam usus halus.
Tambahan : Sistem Retikuloendotelial (RES)
Sistem retikuloendotelial (RES) adalah jaringan seluler yang terdiri dari sel-sel makrofag dan dendritik yang tersebar di seluruh tubuh, terutama di hati, limpa, dan sumsum tulang. Sistem ini berfungsi dalam pertahanan tubuh, menghilangkan sel-sel darah merah yang telah tua atau rusak, mengendalikan dan memproses zat-zat yang masuk ke dalam tubuh, serta membantu menghasilkan imunoglobulin dan komponen darah lainnya.
Sel-sel dalam sistem retikuloendotelial mampu menangkap dan menghancurkan bakteri, virus, dan partikel asing lainnya. Selain itu, sistem ini juga berperan dalam metabolisme zat besi dan pembentukan sel darah. Karena fungsinya yang penting dalam menjaga kesehatan tubuh, gangguan atau penyakit pada sistem retikuloendotelial dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti anemia, infeksi, dan gangguan imunitas.
0 komentar
Post a Comment