Mari Mengenal Kedasi Australia (Horsfield's Bronze-Cuckoo)

Cuculidae oh cuculidae....saya lagi tertarik sama family burung yang satu ini, jadi mungkin beberapa posting ke depan akan saya penuhi dengan penjelasan-penjelasan tentang si burung "urik" ini. Urik adalah bahasa jawa untuk kata "nakal" yang menggambarkan betapa nakalnya burung kuko yang bertelur di sarang burung lain dan tidak mau merawat anaknya sendiri.

Nah pada kesempatan ini yang akan saya agkat untuk pertama kali adalah si kedasi australia atau Horsfield's bronze-cuckoo atau Chrysococcyx basalis. Saya pernah menjumpai burung ni ketika persiapan birdrace di Serangan Bali dulu.

Kedasi australia seperti namanya merupakan burung yang berkembangbiak di benua kangguru "Australia". Lalu mengapa mereka juga ditemukan di Indonesia? itu karena mereka bermigrasi ke Indonesia saat musim dingin melanda tempat kelahirannya. Saat musim dingin tiba, burung ini akan kesulitan menemukan makanan sehingga perlu pindah ke tempat lain untuk mencari makan dan bertahan hidup. Nah Indonesia hingga semenanjung Malaysia merupakan salah satu tempat persinggahan burung yang masih sedulur sama burung wiwik ini.

kedasi australia
Kedasi Australia

Kedasi Australia memiliki ukuran sedang cenderung kecil, sekitar 15 cm. Tubuh bagian atasnya berwarna berwarna perunggu agak kehijauan, itulah sebabnya mengapa burung ini dalam bahasa inggris mendapat embel-embel nama "bronze" yang artinya perunggu. Sedangkan tubuh bagian bawahnya putih bergaris-garis coklat yang menjadi ciri khas dari banyak anggota cuculidae. Salah satu ciri khas burung ini adalah adanya bercak coklat pada telinga, lingkar mata kelabu, dan adanya alis putih yang memanjang.

Burung ini merupakan pemakan serangga dan ulat-ulat kecil yang dicari di tajuk pohon maupun permukaan tanah. Mereka termasuk burung monogami yang hanya kawin dengan satu pasangan saat musim kawin. Perkembangbiakan terjadi di Australia dan mereka bermigrasi ketika anak-anaknya telah besar menjelang musim dingin tiba. Artinya individu yang ditemukan di Indonesia adalah individu dewasa semua.

Mereka termasuk burung yang agak pemalu namun seringnya ditemukan di dataran yang agak terbuka terutama di tepi pantai. Perjumpaan dengannya paling baik terjadi pada bulan Agustus ketika puncak musim migrasi tiba. Ketika itu mereka kadang dapat dijumpai berkelompok dengan anggota hingga puluhan ekor.

Yah seperti anggota cuculidae lainnya, kadang mereka lebih mudah didengarkan suaranya daripada dilihat penampakannya. Suaranya cukup nyaring dengan siulan nada tinggi menuju rendah: fiioooo fiioooo fiioooo........Untuk lebih jelas tentang suaranya silakan kamu kunjungi web suara burung Xeno-canto.

0 komentar

Post a Comment