Sistem Imunitas pada Hewan Invertebrata

Invertebrata atau avertebrata adalah hewan tak bertulang belakang seperti serangga, ubur-ubur, gurita, dan cacing. Hewan-hewan ini tidak memiliki tulang belakang untuk menyokong tubuhnya dan umumnya memiliki ukuran tubuh lebih kecil dari vertebrata. Dibandingkan dengan vertebrata, hewan invertebrata juga memiliki sistem imunitas yang lebih sederhana.

Hewan memiliki sistem imunitas untuk mempertahankan diri dari serangan berbagai mikroorganisme penyebab penyakit. Serangga, adalah contoh yang paling mudah untuk menjelaskan mekanisme imunitas pada tubuh invertebrata. Tubuh serangga dilindungi oleh eksoskeleton (rangka luar) yang kuat dan terbuat dari zat khitin sebagai pertahanan luar tubuhnya.

rangka luar belalang
Belalang memiliki rangka luar keras sebagai pertahanan tubuhnya

Bakteri dan jamur akan kesulitan dalam menembus eksoskeleton ini sehingga mencegah terjadinya infeksi pada tubuh serangga. Namun bagaimana bila bakteri dan jamur tersebut masuk saluran pencernaan melalui makanan? Untungnya dalam saluran pencernaan serangga juga terdapat pelindung dari khitin tersebut, walaupun tidak sebanyak yang terdapat pada eksoskeletonnya. Pelindung ini sedikit banyak dapat menghindarkan bakteri dan jamur masuk ke dalam jaringan tubuh melalui saluran pencernaan.

Apabila terdapat bakteri dan jamur yang dapat menembus pelindung pada saluran pencernaannya, serangga masih memiliki mekanisme pertahanan yang terdapat pada hemolimfa. Hemolimfa adalah peredaran cairan tubuh yang menyerupai peredaran getah bening pada manusia. Dalam hemolimfa serangga terdapat sel-sel hemosit yang dapat memfagositosis (menelan) sel-sel bakteri dan serangga yang memasuki tubuh. Hemolimfa serangga akan mengair di seluruh bagian tubuh untuk mematikan berbagai mikroorganisme penyebab penyakit.

Jenis-jenis hemosit yang lain juga mampu manghasilkan peptida antimikroba yang dapat membunuh bakteri dan jamur dengan cara merusak membran selnya. Peptida antimikroba merupakan rantai pendek asam amino yang dihasilkan ketika hemosit merasakan ada mikroorganisme yang masuk ke dalam jaringan serangga. Peptida ini dapat mengenali struktur tertentu pada dinding sel mikroorganisme dan kemudian berikatan dengan membran plasma untuk merusak struktur membran tersebut.

Tiap-tiap jenis mikroorganisme yang masuk akan memicu produksi peptida antimikroba yang berbeda. Hal itu seperti produksi antibodi pada tubuh manusia, dimana penyakit yang berbeda akan menyebabkan produksi antibodi yang berbeda pula.

Jadi sistem imunitas invertebrata terdiri atas:
  • Pertahanan luar yang tersusun atas eksoskeleton dari zat khitin.
  • Pertahanan dalam yang dilakukan oleh sel hemosit dalam hemolimfa.

0 komentar

Post a Comment