Evolusi dan Penyebab Terjadinya Evolusi

Evolusi adalah perubahan yang terjadi pada makhluk hidup yang terjadi secara berangsur-angsur dalam jangka waktu yang sangat lama sehingga menghasilkan spesies baru. Evolusi makhluk hidup menyebabkan adanya beragamnya makhluk hidup yang ada saat ini. Menurut teori evolusi, makhluk hidup yang ada saat ini berasal dari nenek moyang yang sama dan mengalami evolusi selama milyaran tahun hingga terbentuk banyak spesies baru.

Evolusi menyebabkan munculnya spesies-spesies baru yang berbeda dengan nenek moyangnya. Batasan suatu makhluk hidup dikatakan sebagai spesies yang sama adalah apabila dikawinkan akan menghasilkan anakan yang fertile (subur). Apabila anakan yang dihasilkan bersifat steril (tidak subur) maka kedua makhluk hidup tersebut dikatakan sebagai spesies yang berbeda. Makhluk yang berbeda spesies kebanyakan malah tidak bisa melakukan perkawinan karena memiliki alat kelamin yana tidak cocok.

Evolusi makhluk hidup dapat terjadi secara alami ataupun buatan dengan campur tangan manusia. Penyebab-penyebab yang menjadikan suatu makhluk hidup dapat mengalami evolusi adalah sebagai berikut.

Adaptasi

Adaptasi adalah proses penyesuaian diri makhluk hidup terhadap lingkungannya. Tumbuhan yang hidup di tempat lembab memiliki perbedaan dengan yang hidup di tempat kering. Perbedaan tersebut merupakan contoh dari adaptasi yang dilakukan tumbuhan.

Daun talas yang hidup di tempat lembab memiliki morfologi daun yang lebar dan agak berair, hal ini berguna untuk mempercepat terjadinya penguapan. Selain itu pada bagian tangkai daunnya memiliki rongga-rongga yang menjadikan strukturnya menjadi lebih ringan dan lunak. Sedangkan kaktus yang hidup di tempat panas mengembangkan daun yang berbentuk duri dan dilapisi zat lilin untuk mengurangi terjadinya penguapan. Akar kaktus menghujam sangat dalam di tanah untuk membantunya mencari sumber air di daerah yang kering.

Kaktus beradaptasi dengan lingkungan panas dan kering
Adaptasi yang terjadi pada manusia contohnya adalah banyaknya hemoglobin yang dimiliki oleh orang-orang yang tinggal di dataran tinggi. Daerah dataran tinggi memiliki kadar oksigen yang lebih rendah sehingga tubuh berusaha mengikat sebanyak mungkin oksigen dengan membentuk lebih banyak hemoglobin.

Makhluk hidup yang gagal beradaptasi lama-kelamaan akan mengalami kematian karena tidak mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitarnya. Contoh sederhananya adalah apabila manusia hidup di daerah kutub, namun dia tidak beradaptasi dengan menggunakan pakaian yang tebal dan hangat tentu lama-kelamaan dia akan mati membeku (contoh adaptasi tingkah laku).

Seleksi alam

Seleksi alam adalah peristiwa dimana alam memilih makhluk hidup yang lebih baik sifatnya yang dapat terus bertahan hidup. Seleksi alam merupakan teori yang menjadi landasan utama munculnya teori evolusi Darwin. Alam akan memilih organisme-orgenisme yang memiliki sifat lebih baik dan lebih kuat untuk bertahan hidup, sedangkan organisme yang tmemiliki sifat lebih buruk akan mati atau berkurang secara perlahan-lahan.

Contoh yang bagus untuk peristiwa seleksi alam adalah kasus kupu-kupu Biston betularia di Inggris. Pada saat sebelum terjadi revolusi industri, lingkungan di inggris masih sangat bersih dan segar dan terdapat dua tipe Biston betularia, yaitu bersayap cerah dan bersayap gelap. Saat itu Biston betularia yang bersayap cerah jumlahnya lebih banyak dibandingkan yang bersayap gelap. Hal ini terjadi karena mereka (yang bersayap cerah) lebih mudah bersembunyi di lingkungan yang masih bersih, sedangkan yang bersayap gelap lebih mudah terlihat dan dimakan pemangsanya.

Biston betularia terang dan gelap
Biston betularia terang dan gelap
Setelah terjadi revolusi industri di Inggris, dimana banyak dibangun pabrik-pabrik yang menghasilkan asap dan limbah. Lingkungan di inggris menjadi lebih kotor dan tidak sebersih sebelum revolusi industri. Lingkungan yang kotor menyebabkan Biston betularia yang bersayap gelap lebih mudah tersamarkan dibandingkan dengan yang bersayap terang. Biston betularia bersayap cerah lebih mudah terlihat hewan pemangsa sehingga jumlahnya berkurang drastis. Akhirnya jumlah yang Biston betularia bersayap gelap lebih banyak dibandingkan yang bersayap terang.

Alam akan memilih organisme yang lebih sesusai untuk hidup dengan keadaanya saat ini. Apabila organisme tersebut kurang sesuai dengan kondisi alam, maka mereka akan gagal bertahan hidup dan akhirnya jumlahnya menipis dan bahkan dapat punah. Hewan-hewan yang lahir dari induk yang sama dapat mengalami perbedaan morfologi karena pengaruh mutasi. Apabila mutasi-mutasi tersebut membuatnya lebih sesuai dengan kondisi lingkungan maka akan menguntungkan hewan tersebut, namun apabila tidak sesuai maka dapat menyebabkan gagal bertahan hidup.

Seleksi buatan

Seleksi buatan adalah kegiatan manusia yang dapat menghasilkan munculnya makhluk hidup baru yang berbeda dengan nenek moyangnya. Contohnya adalah jagung yang biasa dikonsumsi manusia setiap hari. Jagung awalnya adalah semacam rumput yang memiliki buah yang sangat kecil. Namun manusia terus menerus memeliharanya, memilih yang buahnya lebih besar, dan mengawinkan yang paling besar sehingga bentuk buah jagung menjadi sebesar yag sekarang.

nenek moyang jagung
Jagung dan moyangnya
Ilmuwan di berbagai negara berlomba-lomba menciptakan jenis-jenis tumbuhan baru yang memiliki sifat unggul untuk mencukupi kebutuhan manusia. Mereka memilih bibit unggul kemudian dilakukan penyinaran dengan sinar x atau menggunakan zat-zat kimia tertentu sehingga dapat terjadi perubahan pada tumbuhan tersebut.

Adaptasi, seleksi alam, dan seleksi buatan merupakan penyebab terjadinya evolusi. Namun bila ditelisik lebih dalam lagi, sebenarnya mekanisme utama evolusi adalah peristiwa mutasi yang menyebabkan munculnya variasi dari suatu spesies. Apabila suatu organisme mengalami mutasi sehingga lebih mudah beradaptasi dengan lingkungan, cocok dengan kondisi lingkungan, dan memiliki sifat-sifat yang baik, maka organisme tersebut dapat bertahan dan menghasilkan keturunan-keturunan baru.

0 komentar

Post a Comment