Bacillus thuringiensis si Pestisida Alami

Kegiatan pertanian tidak lepas dari permasalahan-permasalahan terutama munculnya berbagaimacam serangga yang sering menyerang tanaman. Petani biasanya menggunakan pestisida untuk membasmi serangga tersebut, padahal penggunaan pestisida beresiko terhadap kelangsungan hidup hewan lain yang bukan hama. Untuk mengatasi masalah tersebut, kini mulai muncul ide-ide pembuatan pestisida alami yang dapat membunuh serangga tanpa membahayakan hewan-hewan lain. Salah satu langkah yang dikembangkan adalah dengan menggunakan musuh alami serangga yaitu si Bacillus thuringiensis.

Bacillus thuringiensis atau biasa disingkat BT adalah bakteri berbentuk batang yang mampu membunuh berbagai macam serangga yang memakannya. BT mampu menghasilkan zat kimia yang dapat merusak sistem pencernaan serangga sehingga serangga tersebut akan mati. Aplikasi BT dilakukan dengan menyemprotkan cairan yang mengandung bakeri ini di seluruh permukaan bagian tanaman. Serangga yang menelan BT akan mati setelah beberapa jam karena zat kimia yang dihasilkannya.

Yang menguntungkan dari penggunaan BT adalah, bakteri tersebut tidak membahayakn hewan lain yang menelannya. Reptil, burung, ikan, dan manusia sekalipun tidak akan keracunan apabila mengkonsumsi makanan yang mengandung BT. Zat kimia yang dihasilkannya ternyata hanya berpengaruh terhadap tubuh serangga sehingga aman untuk digunakan dalam pertanian.

Namun sayangnya, di Indonesia penggunaan BT belum umum dilakukan oleh petani. Hal ini karena petani Indonesia sebagian besar adalah petani tradisional yang belum memahami penggunaan BT. Petani kita masih menggunakan pestisida dari zat kimia, yang berbahaya apabila termakan oleh makhluk hdup lain termasuk manusia. Zat kimia dalam pestisida dapat menumpuk di dalam tubuh dan menjadi faktor yang dapat memicu berkembangnya sel kanker.

0 komentar

Post a Comment